Kebiasaan melukis di  dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan  perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme  dan spiritual untuk membangkitkan semangat  berburu.
Perkembangan  kesenian di zaman Mesir kuno  juga memperlihatkan aktivitas melukis di  dinding-dinding piramida.  Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang  ditemui seorang pharaoh (Firaun)  setelah dimumikan.
Kegiatan grafiti sebagai   sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi  dengan  bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di  dinding-dinding  bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota  Pompeii. Sementara di Roma sendiri  dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang  pada zaman itu dilarang kaisar.
Adanya  kelas-kelas  sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan  bagi masyarakat  golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan  seninya. Akibatnya  beberapa individu menggunakan sarana yang hampir  tersedia di seluruh  kota, yaitu dinding.
Pendidikan  kesenian yang kurang menyebabkan  objek yang sering muncul  di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi  yang hanya dipahami  golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan  ketidak puasan  terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada   umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan   kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus   dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali kariernya   dari kegiatan grafiti.
Pada  perkembangannya, grafiti di sekitar  tahun 70-an di Amerika dan Eropa  akhirnya merambah ke wilayah urban  sebagai jati diri kelompok yang  menjamur di perkotaan. Karena citranya  yang kurang  bagus, grafiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota.  Alasannya  adalah karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau  gang.  Selain dilakukan di tembok kosong, grafiti pun sering dibuat di  dinding  kereta api bawah tanah.
Di Amerika Serikat  sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk  meredam grafiti. San Diego,  California,  New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan   bahwa grafiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola   pembuatannya, grafiti pun dibagi menjadi dua jenis.




Comments (0)
Posting Komentar