Masih ada 129 pulau di Aceh yang  belum terdaftar dalam lembaran negara. "Pulau yang belum ada nama di  Aceh karena tidak ada penghuninya. Ke-129 pulau tersebut adalah  pulau-pulau yang ada diperbatasan negara di wilayah laut Aceh. 
Aneh memang, bila sampai kini  banyak pulau-pulau di Aceh belum memiliki nama. Tapi itulah fakta yang  muncul saat Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Irman  Gusman, menyatakan bahwa ada sekitar 129 pulau di Aceh belum memiliki  nama.
Hal tersebut terungkap saat  pertemuan antara rombongan DPR RI asal Aceh, dengan Pemerintah Kota  Sabang, Muspida, dan para tokoh masyarakat setempat di Aula Pemko  Sabang, Kamis siang (3/11).
Sebagai provinsi paling ujung  Indonesia, fakta tersebut merupakan bentuk ketidakpedulian pemerintah  dengan pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh Aceh.
"129 pulau di Aceh belum ada namanya, betapa luar biasanya bangsa kita ini," sindir Irman dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Irman  menyatakan pihaknya perlu melakukan langkah-langkah identifikasi  terhadap pulau-pulau di Aceh yang belum dinamai itu. 
Tentunya, kata Irman, dengan  melibatkan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan di bawah Kementerian  Dalam Negeri."Nantinya, melalui Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan,  pulau-pulau tersebut dapat segera teridentifikasi. Anggarannya juga  sudah agak lumayan," katanya.
Hal  tersebut juga disampaikan oleh T. Bahrum Manyak, Rabu (2/11) dalam  pertemuan dengan wartawan di kantor AJI (Aliansi Jurnalis Independen)  Indonesia.
"Pulau yang belum ada di Aceh  karena tidak ada penghuninya. Kita mendesak pemerintah untuk  mengeluarkan PP untuk memberi nama," ujarnya.
Bahrum juga mengatakan bahwa hal  ini harus mendapatkan perhatian khusus dari Pemda. "Dan ini harus  segera dilakukan. Jangan sampai hilang nanggroe sedikit-sedikit,"  tegasnya.
Dia juga mengatakan bahwa ke-129  pulau tersebut adalah pulau-pulau yang ada diperbatasan negara di  wilayah laut Aceh. "Banyak orang yang tidak tau tentang pulau tersebut,  padahal mungkin potensinya bagus," ungkapnya.
Dalam kunjungan yang turut  diikuti empat orang anggota DPD RI Asal Aceh termasuk Ahmad Farhan Hamid  yang merupakan Wakil Ketua MPR RI, Irman mengaku bahwa itu merupakan  hal yang luar biasa.
"Betul-betul kita ini, zamrud khatulistiwa, begitu banyaknya pulau. Ada yang timbul dan ada yang hilang," katanya.
Sebagai pulau terdepan, kata  dia, Sabang harus menjadi tempat penelitian pembangunan perbatasan.  Kunjungan DPD RI ke Aceh ini, dalam rangka kunjungan kerja ke daerah  perbatasan atau ke daerah pulau terluar paling barat Indonesia.
Kunjungan tersebut juga untuk  menerima masukan dari masyarakat sebagai upaya percepatan pembangunan  dan pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan ini. Dengan harapan, kata  Irman, Sabang menjadi model dalam membangun Aceh secara baik.


Comments (0)
Posting Komentar